Pusat Bedah Saraf Anak

Floor 2 Daily (7 days/week) - 07:00 - 20:00 66 (0) 2378-9110-1 info@samitivej.co.th

Pusat Unggulan Bedah Saraf Anak di Bangkok, Thailand

Penyakit bedah saraf dari bayi baru lahir hingga usia 18 tahun. Tim ahli kami dari bagian saraf khusus anak, ahli genetika, ahli bedah saraf anak dan spesialis anak lainnya juga menyediakan jasa berkonsultasi tentang berbagai kejanggalan dan tim anestesi kami siap bertugas untuk menghilangkan rasa sakit yang efektif selama pengobatan.

Tim perawat kami di Departemen Pasien Rawat Jalan, NICU (Unit Perawatan Bayi Sakit dan Prematur), dan Unit Perawatan Intensif Pediatrik (PICU) semuanya berpengalaman dan terlatih untuk memastikan Anda mendapatkan perawatan yang terbaik. Pasien diperiksa secara hati-hati untuk menentukan penyebab utama gejala sebelum dokter spesialis kami memilihkan perawatan terbaik untuk hasil yang optimal.

Layanan kami:

  • Teknologi diagnostik dan semua pemeriksaan yang diperlukan seperti EEG, EMG, CT scan, MRI, MRI, MRV dan Angiogram Serebral untuk pediatri yang  memungkinkan kami mencapai rencana perawatan yang lengkap dan pilihan pengobatan terbaik untuk setiap pasien.
  • Pengobatan dan perawatan anak-anak dengan gangguan neurologis seperti sakit kepala kronis, ensefalitis, epilepsi, meningitis, perdarahan intrakranial, abses otak, empiema subdural, hidrosefalus, kista arachnoid, tumor otak, kelainan otak dan tulang belakang bawaan, kraniosinostosis, dll.
  • Bedah otak dan tulang belakang untuk anak-anak dari bayi baru lahir hingga 18 tahun oleh dokter bedah saraf anak kami (laminektomi, kraniotomi dan kraniektomi).
  • Bedah penyambungan pembuluh darah (shunt) (VP shunt, VA shunt, Kisto-Pleural shunt, Siringo-Pleural shunt)

REAL CLEAN MEANS

Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah kondisi yang sangat serius yang disebabkan ketika kelebihan cairan serebrospinal (CSF) menumpuk di ventrikel otak.

Otak dan sumsum tulang belakang dikelilingi oleh cairan serebrospinal, dan jika sirkulasi normal cairan serebrospinal dicegah dengan cara apa pun, ia berakumulasi di ventrikel dan membesar, menciptakan tekanan di dalam kepala yang menyebabkan hidrosefalus.

Ada dua jenis hidrosefalus: hidrosefalus yang berkomunikasi dan hidrosefalus yang tidak berkomunikasi. Hidrosefalus yang berkomunikasi disebut demikian karena CSF (cairan serebrospinal) masih dapat mengalir di antara ventrikel-ventrikel terbuka, tetapi terhalang ketika keluar dari ventrikel-ventrikel itu. Hidrosefalus tidak berkomunikasi  juga dikenal sebagai “Hidrosefalus mengganggu” karena dalam kasus ini, aliran CSF (cairan serebrospinal) diblokir di satu atau lebih dari bagian sempit antara semua ventrikel. Seringkali, alasan terjadinya hal ini adalah “stenosis akuaduktal”, saat akuaduk silvius, jalur antara ventrikel ketiga dan keempat di pusat otak, menyempit.

Beberapa jenis hidrosefalus adalah bawaan, yaitu, sudah ada dari sejak lahir. Itu mungkin disebabkan oleh sesuatu yang terjadi ketika janin berkembang di dalam rahim, atau oleh kelainan genetik. Hidrosefalus, yang berkembang di beberapa titik setelah lahir, dianggap diperoleh dan dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia. Cedera atau penyakit dapat menjadi penyebab seseorang mengidap hidrosefalus. Memang memungkinkan jika seorang anak mengidap hidrosefalus dan tidak terdeteksi gejala-gejalanya sampai dia dewasa, meskipun ini jarang terjadi. Hidrosefalus jenis ini sering, tetapi tidak selalu, disebabkan oleh stenosis akuaduktal.

Bagaimana cara dokter mendiagnosis hidrosefalus?

Saat seorang praktisi medis menduga adanya suatu jenis hidrosefalus pada pasien, dia akan melakukan berbagai pengujian untuk memastikan diagnosisnya tepat dan memastikan kecocokan pasien untuk pengobatan penyambungan pembuluh darah (shunt).

Ada empat jenis pengujian:

  • Uji klinis yang terdiri dari wawancara dan pemeriksaan fisik atau neurologis
  • Pencitraan otak untuk melihat apakah ventrikel membesar.
    • MRI
    • CT atau Pindai CAT
  • Pengujian untuk mengukur CSF dan memastikan tingkat respons penerimaan untuk penyambungan pembuluh darah (shunt)
  • Drainase lumbar eksternal
    • Pengukuran resistensi aliran keluar cariran serebrospinal
    • Lumbar atau punktur lumbar dengan volume besar.

Sangat penting bahwa jika seseorang telah dicurigai mengidap hidrosefalus, seorang dokter bedah saraf atau dokter saraf menjadi salah satu anggota tim medis pasien tersebut. Mereka bisa membantu dalam menginterpretasikan hasil pengujian dan akan mampu menilai kecocokan pasien untuk menerima tindakan penyambungan pembuluh darah (shunt). Mereka juga akan dapat mendiskusikan operasi dengan pasien, menguraikan perawatan setelahnya dan mendiskusikan risiko dan harapan dari operasi yang akan dilakukan.

 

Bagaimana cara mengobati hidrosefalus?


Sebuah shunt, yang merupakan alat yang diimplantasikan melalui operasi yang akan menguras cairan serebrospinal dari otak ke bagian lain dari tubuh, yang akhirnya cairan tersebut akan diserap bagian tubuh itu, itu adalah satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk hidrosefalus.

Biasanya, sistem shunt akan memiliki tiga komponen:

  • Sebuah kateter yang akan ditempatkan di ventrikel otak.
  • Katup untuk mengatur aliran cairan serebrospinal.
  • Sebuah kateter saluran keluar yang berfungsi mengalirkan cairan serebrospsinal ke bagian lain dari tubuh.

Tak satu pun dari komponen yang terpapar di luar setelah operasi karena semuanya benar-benar berada di bawah kulit. Pengobatan alternatif yang disebut endoskopi ventrikulostomi ketiga dapat menjadi pilihan untuk sejumlah kecil pasien.

Sebuah neuroendoskopi, kamera kecil yang menggunakan teknologi serat optik untuk memvisualisasikan area operasi kecil dan sulit dijangkau, memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi permukaan ventrikel. Dokter menempatkan peralatan neuroendoskopi pada tempatnya dan kemudian menggunakan alat untuk membuat lubang yang sangat kecil di bagian alas ventrikel ketiga. Cairan serebrosoinal kemudian dapat mengalir melalui lubang dan mengalir menuju situs penerima di sekitar permukaan otak, mencegah obstruksi.

Apakah penyambungan pembuluh darah (shunt) cocok bagi setiap pasien?

Ada beberapa faktor yang bisa memperkirakan siapa yang akan mengalami kesuksesan dengan implantasi shunt. Hasil yang lebih baik dari implantasi shunt dikaitkan dengan faktor-faktor berikut ini:

  • Awal timbulnya gejala
  • Ukuran ventrikel, seperti yang ditunjukkan oleh hasil pemindaian, ukurannya jauh lebih besar daripada cairan serebrospinal di ruang subaraknoid.
  • Peningkatan resistensi kebocoran cairan serebrospinal atau rentang yang tak biasa atau pola tekanan cairan serebrospinal yang muncul di ICP atau pemantauan tekanan cairan tulang belakang.

Mungkin, tetapi sangat tidak biasa, bagi pasien untuk sepenuhnya pulih dari hidrosefalus. Sebagian besar pasien dan keluarga mereka akan merasa bahwa operasi shunt telah berhasil meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi tingkat kecacatan atau ketergantungan yang terjadi sebelum operasi atau mencegah kerusakan saraf lainnya.

Dalam sebagian besar kasus hidrosefalus, dianjurkan untuk menggunakan shunt. Shunt menguras kelebihan cairan serebrospinal dari ventrikel di otak anak Anda ke bagian lain dari tubuh yang nantinya akan diserap. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk mengurangi tekanan di otak anak Anda dengan menguras cairan serebrospinal yang diproduksi oleh ventrikel anak Anda. Biasanya, cairan dialirkan melalui tabung ke perut.
Ini disebut ventrikuloperitoneal shunt (VP shunt). Kadang-kadang selangnya menyerap ke lepaisan paru-paru atau ke bilik atas jantung (atrium).

Hidrosefalus: Rekomendasi untuk Orang Tua

Mengenali gejala

Ada sejumlah gejala hidrosefalus yang berbeda yang dapat menampakkan diri sepanjang rentang kehidupan individu, dari anak yang belum lahir hingga lansia. Selama kehamilan seorang wanita, USG secara teratur biasanya dapat mengidentifikasi ventrikel atau ruang yang membesar dalam otak anak. Untuk balita, gejala yang paling mudah terlihat adalah pembesaran kepala yang tidak normal. Ketika anak tumbuh, gejalanya kurang terlihat secara fisik tetapi terasa dalam bentuk mual, muntah, sakit kepala, atau penglihatan kabur.

Pusing dan penglihatan kabur tetap menjadi gejala utama hidrosefalus dari usia remaja hingga usia paruh baya. Ketika tekanan normal hidrosefalus (NPH) didiagnosis pada lansia, gejalanya biasanya akan lebih parah. Ini sering termasuk kerusakan fungsi tubuh seperti berjalan, masalah mengembangkan pikiran koheren dan meyakinkan, dan pengendalian kandung kemih yang buruk.

Untuk memastikan diagnosis dan pengobatan dini, penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan saat penyakit itu muncul. Semua itu termasuk:

Balita dan Anak-anak

  • Pembesaran kepala yang abnormal
  • Ketegangan dan tonjolan mencolok dari fontanel (titik lunak)
  • Pembuluh vena yang terlihat pada kulit kepala
  • Perasan ‘terpisah’ antara tulang-tulang tengkorak.
  • Sakit kepala, mual dan pandangan kabur
  • Mengantuk, muntah, dan mudah tersinggung
  • Kecenderungan untuk mengalihkan pandangannya ke bawah

Remaja

  • Sakit kepala berkepanjangan dan konsisten
  • Ketidakmampuan untuk berpikir jernih atau berkonsentrasi
  • Kesulitan berjalan
  • Kemampuan untuk mengendalikan kandung kemih menurun atau inkontinensia

Advis pasca pengobatan

Sangat penting bahwa Anda menghadiri semua pemeriksaan rutin bersama anak Anda. Perkembangan anak Anda akan dipantau oleh dokter anak Anda selama kunjungan rutin ini.  Pada titik ini, dia akan memeriksa hal-hal berikut ini:

  • Total pertumbuhan tubuh, ukuran kepala, dan tingkat pertumbuhan kepala.
  • Kekuatan dan kelenturan otot.
  • Postur.
  • Keterampilan motorik sesuai usia
  • Koordinasi
  • Fungsi sensorik – pendengaran, penglihatan, dan sentuhan

 


Team of Specialist

Panu Nacharoong, M.D. – Pediatric Neurosurgeon

  • M.D., Faculty of Medicine of Prince Songkla University, 1998
  • Diploma of Thai Board of Neurosurgery, Bhumibol Adulyadej Hospital, Royal Thai Air Force (RTAF) , 2003
  • Certificate of Pediatric Neurosurgery , Taipei Veterans General Hospital, Taiwan 2009
  • Certificate of The Asian Australasian Advanced course in Paediatric Neurosurgery (AAACPN) Singapore, Taiwan, India ; 2007,2008,2009
  • Specializes in: Pediatric brain tumor surgery, Pediatric Neurosurgery

Nunthasiri Wittayanakorn, M.D. – Pediatric Neurosurgeon

  • M.D., Faculty of Medicine, Khonkaen University
  • Diploma of Thai Board of Neurosurgery, Bhumibol Adulyadej Hospital, 2012
  • Diploma of Neurological Surgery, The royal children hospital, Melbourne , 2016

Somjit Sri-Udomkajorn, M.D. – Pediatric Neurologist

  • M.D., Faculty of Medicine, Chulalongkorn University, 1989
  • Diploma of Thai Board of Pediatrics, Queen Sirikit National Institute of Child Health, 1995
  • Specializes in: pediatrics; pediatric neurology

Navarat Rungteeranon, M.D. – Pediatric Neurologist

  • M.D., (First class honours), Faculty of Medicine, Chulalongkorn University, 2000
  • Diploma of Thai Board of Pediatrics, Faculty of Medicine Chulalongkorn University, 2008
  • Specializes in: pediatrics, pediatric neurology

Apasri Lusawat, M.D. – Pediatric Neurologist

  • M.D., (Honors) Faculty of Medicine, Ramathibodi Hospital, Mahidol University
  • Diploma of Thai Board of Pediatrics
  • Certificate in Pediatric Neurology, The Royal College of Pediatricians of Thailand