Photopheresis - Pengobatan Efek Samping Transplantasi Sumsum Tulang

Photopheresis - Pengobatan Efek Samping Transplantasi Sumsum Tulang

Bagi pasien yang telah menjalani transplantasi sumsum tulang, ada peluang mereka mengidap Penyakit Cangkokan vs Induk Semang (GvHD) – suatu kondisi yang tercipta saat sumsum tulang atau sel punca darah periferal menganggap tubuh resipien sebagai benda asing, dan sel-sel atau sumsum tulang yang telah didonasikan menyerang tubuh. Gejala GvHD bisa parah dan bertahan lama, terutama pada anak-anak. Meski begitu, dengan prosedur bernama photopheresis, kondisinya dapat secara sukses dicegah dan ditangani.

Siapa penerima tindakan photopheresis?

Photopheresis adalah untuk pasien yang mengalami Penyakit Cangkokan Vs Induk Semang (GvHD) Ini bisa berakibat berbagai gejala sebagai berikut:

  • Ruam kulit
  • Hasil tes darah abnormal
  • Muntah
  • Diare
  • Mual
  • Perubahan warna mata atau kulit menjadi kuning
  • Keram
  • Kelelahan atau lemah otot
  • Napas tersengal
  • Mata atau mulut kering

Apa itu photopheresis?

Photopheresis adalah prosedur yang menekan limfosit, sejenis sel darah putih pencipta reaksi imun dan pemicu berbagai gejala GvHD.

Bagaimana proses tindakan photopheresis?

Pertama, darah pasien ditarik dan diolah menggunakan mesin pemisah sel darah putih dari sel darah merah. Ini mengurangi efek dari sel darah putih, mencegahnya menyerang sumsum tulang baru pasien. Selama photopheresis, sel darah putih dicampur dengan obat cair sebelum dipaparkan terhadap sinar ultraungu. Proses ini memastikan dihancurkannya semua sel yang terdampak penyakit. Darahnya kemudian dikembalikan ke pasien tubuh via infus.

Proses penanganannya berlangsung sekitar tiga hingga empat jam. Sebagian besar pasien akan membutuhkan banyak sesi photopheresis, keseluruhan prosesnya menghabiskan waktu sekitar enam hingga 12 minggu. Jumlah pasti sesi akan ditentukan oleh dokter sesuai sifat penyakit pasien.

Apa efek samping dari photopheresis?

Setelah photopheresis, pasien mungkin merasakan kesemutan pada jari atau bibir, keram, atau pusing. Efek samping yang lebih serius termasuk diantaranya penurunan tekanan darah dan demam tinggi. Jika gejala-gejala serius ini timbul, dokter harus segera diberi tahu. Obat akan diberikan untuk mengurangi segala efek samping.

Apa pantangan pasca photopheresis?

Pantangan utama yang harus dilakukan pasien setelah menjalani photopheresis adalah menghindari sinar matahari. Pasien juga disarankan memakai tabir surya dan kacamata hitam protektif UVA saat berada di luar ruang.

Photopheresis di Rumah Sakit Samitivej

Rumah Sakit Anak Samitivej adalah satu-satunya rumah sakit di Wilayah Asia Pasifik dengan mesin photopheresis yang dapat mengobati anak-anak dengan berat badan hingga paling ringan sepuluh kilogram dan paling muda dua tahun. Program Transplantasi Sumsum Tulang di Rumah Sakit Samitivej terdiri dokter, perawat dan staf pendukung ahli yang telah secara khusus dilatih untuk menggunakan photopheresis. Fasilitas kami termasuk kamar pribadi dengan filter-filter HEPA untuk tekanan positif, fasilitas pemanenan sumsum tulang di dalam ruang bedah, dan klinik rawat jalan bermutu tinggi untuk dewasa dan anak-anak.

Untuk informasi lebih lanjut soal cangkok sumsum tulang dan purna layanan kesehatan di Samitivej, kunjungi laman utama kami di sini.

Untuk Pertanyaan Medis

*Wajib Diisi

First name*
First name*
Last name*
Last name*
Type of Question*
Type of Question*
Leave a medical inquiry*
Leave a medical inquiry*
Email Address*
Email Address*
Skor rating

Sudah mempunyai akun?